Pulaupanggung (Embaranpost.id)-– Kelompok Wanita Tani(KWT) adalah sekelompok perempuan tangguh, karena disela-sela kewajibannya mengurus rumah tangga, juga mampu melakukan usaha-usaha dibidang pertanian atau turut serta bersama suami untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan pendapatan keluarga serta menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani saat menghadiri kegiatan Lomba Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun 2022 di Pekon Talangjawa, Kecamatan Pulaupanggung, Rabu (2/2/2022).
Adapun Lomba lomba tersebut diantaranya lomba tanaman, lomba sangrai kopi manual dan lomba membuat masi tumpeng.
Bupati Dewi pada kesempatan itu mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dan digagas oleh KWT Tunas Muda serta KWT lainnya tersebut.
“Lomba yang diadakan lbu-ibu dan remaja gabungan KWT ini sangat baik dilaksanakan, karena dengan moment ini akan terbangun komunikasi dan silaturahmi lebih erat lagi antar sesama anggota KWT”, ujarnya.
“Siapapun nanti yang menang atau kalah tidaklah masalah, karena itu bukanlah tujuan, yang terpenting kebersamaan dan kekeluargaan diantara kita terus ada”, tegas Bupati.
Bupati berharap melalui kegiatan yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi KWT. Sehingga KWT akan terpacu untuk menampilkan dan membuat inovasi yang lebih baik.
“Inovasi dan keahlian inilah yang nantinya berguna dalam menunjang produktivitas hasil pertanian dan perkebunan di daerah kita tercinta ini. Selanjutnya saya berharap kepada para anggota KWT agar dalam kegiatan usaha pertanian, dapat menciptakan suatu terobosan dan inovasi, sehingga hasil komoditas pertaniannya dapat bernilai lebih. Jangan hanya menjual atau memasarkan hasil pertanian atau hasil perkebunannya saja, namun menjadi bahan baku agar diolah sedemikian rupa sehingga menjadi komoditas lain yang memiliki nilai jual tinggi”,Harapnya
“Misal petani kopi, kalau menjual biji kopi langsung maka harganya ditentukan oleh pembeli. Namun kalau biji kopi diolah, menjadi bubuk kopi yang memiliki citarasa berbeda, maka nilai jualnya tentu akan lebih tinggi. Terlebih lagi ibu-ibu KWT ini memiliki sendiri kedai atau warung kopi di sekitar tempat tinggalnya, tentu nilai harga dan keuntungan akan semakin tinggi pula. Begitu juga dengan petani jahe, kalau kita jual jahe saja, harganya bisa naik turun, karena pembeli yang menentukan harga. Tetapi jika kita jual dalam bentuk serbuk, maka ibu-ibu anggota KWT yang menjual, yang bisa menentukan harga. Artinya, kalau kita mau mengolah sedikit saja maka keuntungannya berlipat, apalagi kalau kita mengolah lebih. Kemasan juga dibuat penampilan yang baik dan menarik”, jelas Bupati.
Masih kata Bupati, Pemerintah Kabupaten Tanggamus juga akan senantiasa berupaya serius memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat, serta merespon persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Ini tentu menjadi komitmen kami pemerintah daerah, dalam upaya mewujudkan visi dan misi kami, guna memberikan kesejahteraan taraf hidup masyarakat secara merata”,pungkas Bupati.
Untuk diketahui, Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Catur Agus Dewanto, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Tanggamus Dhani Riza Efriansyah, Camat Pulaupanggung M. Talut, Uspika Kecamatan Pulaupanggung, serta Kepala Pekon dan tokoh masyarakat setempat.(*)
(WLD)